Tautan Keselarasan: Indera, Otak dan Hati

Sesungguhnya keselarasan adalah semata jalan menuju pemberdayaan. Di dalam keselarasan itu terdapat pengendalian istimewa sehingga fitrah akal budi menemukan ukuran dan masa yang tepat untuk pertautan yang menjadi jembatan kemuliaan.

Ayat-ayat Tuhan yang tersajikan dan bentangan maha luas semesta, dari gejala paling sederhana seperti superposisi ayunan sederhana hingga keselarasan di level cosmos menunjukkan hal itu.

Maka beruntunglah mereka yang dipenuhi rasa syukur atas anugrah elemen keselarasan di dalam dirinya; yang dengan itu kemudian membangun jalinan pencerahan kehidupan dengan asa dan daya terbaiknya. Pada setiap helaan bilangan masa.

Indera adalah elemen pertama. Inilah sensing device maha sempurna yang dengan itu manusia dapat belajar dan mengenal dirinya, memahami semesta agar dengan kebenaran dapat memuja Rabb-nya.

Otak merupakan elemen kedua. Kecerdasan dan kapasitas otak melampaui kecerdasan artifisial apa pun yang pernah ada. Atas rahmat dari Rabb-nya manusia berkemampuan membangun knowledge untuk menyingkap rahasia semesta. Sesungguhnya dalam proses penyingkapan itu terdapat isyarat yang jelas bagi orang-orang berakal bahwa rahasia semesta [Ilmu dan Rahmat Allah] begitu besar dan banyaknya yang takkan habis bahkan pun jika ditulis dengan tinta sebanyak air samudra. Lagi, sesungguhnya dalam yang demikian itu Dia Sang Maha Cinta memberi pembelajaran welas asih: bahwa terdapat keterbatasan yang maha tak terbatas di sebalik ketidakterbatasan dan kesempurnaan kapasitas otak manusia. Maka semoga terberkatilah setiap jiwa yang senantiasa bersuara lembut dan berjalan merunduk karena malu dan takut kepada Rabb-nya.

Adalah hati [qolbu] yang menjadi elemen ketiga. Wisdom adalah kilauan cahaya ilahiah yang Tuhan semburatkan hanya dari hati dalam pribadi yang dikehendakiNya. Maka sungguh jelas bahwa di dalam hati yang terberkati terdapat cahaya yang dayanya bahkan sanggup menerangi semesta. Di dalamnya terdapat padang cinta tanpa sempadan yang dipenuhi wewangian dan kelembutan. Di tempat seperti itu Tuhan membentangkan berkah yang jumlahnya jauh melampaui kadar pengorbanan orang-orang penuh cinta dan berketulusan.

Pun bagi mereka yang tidak membuat pengawalan yang baik; tidak pula menyertakan utilitas indera dan pengetahuan mereka secara bijaksana karena kecintaan hanya kepada Rabb-nya; hati mereka seperti hamparan kering ilalang tanpa cahaya. Gelap dan keras. Sungguh tidak ada benih apa pun yang dapat menumbuhkan kebaikan dari tempat seperti itu melainkan dengan membakarnya terlebih dahulu.

Maha Suci Sang Maha Cinta yang telah menganugerahkan kesempurnaan indera, otak, dan hati. Dengan kecerdasan terberkati keterandalan indera menjadi kian sempurna, pun dengan hati nan lembut penuh cahaya resolusi dan sensitivitas indera menjadi luar biasa. Keselarasan antara ketiganya jua yang dapat mengantar pribadi terberkati untuk menemukan esensi ukuran dan masa yang tepat; merajut superposisi untuk kemudian menciptakan lompatan kuantum menuju Ridha Sang Maha Cinta.